Gudang di Jalegong Didatangi APH, Mafia BBM di Kabupaten Bandung Masih Bebas Beroperasi di Jl. Bypass Cicalengka
BANDUNG, SuryaTribun.Com – Sebuah gudang penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar kembali ditemukan bebas beroperasi di Jl. Bypass Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Gudang tersebut diduga ilegal dan kuat dugaan dimiliki oleh oknum bos BBM ilegal berinisial Haji OD yang saat ini digantikan oleh seseorang brinisial FKY.
Perbedaan harga antara Solar subsidi dan Solar Industri memicu suburnya praktik penimbunan BBM oleh para mafia. Mereka memanfaatkan celah itu untuk mendapatkan keuntungan besar dengan menyalurkan Solar subsidi ke industri menggunakan cara-cara ilegal.
Pantauan tim investigasi SuryaTribun.Com di lokasi tampak gudang tersebut dalam keadaan tertutup tanpa ada kegiatan. Namun, terlihat mobil tanki biru putih bertulisan Transportir dan terdapat belasan tangki plastik berisi Solar yang diperoleh dari beberapa SPBU yang disalurkan menggunakan mobil bertangki modifikasi.
Setelah tangki modifikasi penuh, Solar dipindahkan ke tangki besar di gudang. Ketika stok telah mencukupi, BBM dijual ke perusahaan transportir dengan harga jauh lebih tinggi.
“Ya sering terlihat mobil keluar masuk ke dalam gudang. Biasanya siang hingga malam. Kami tahu itu gudang solar, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Kabarnya, pemiliknya berinisial Haji OD, dan pengurusnya bernama Frengky,” ujar salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, Kamis, 26 April 2025.
Warga juga mengaku kerap melihat mobil tangki besar berwarna putih dan biru masuk ke dalam gudang secara berkala. Aktivitas itu berlangsung cukup rutin dan terkesan bebas tanpa pengawasan hukum.
“Kalau dibilang tidak tahu, rasanya mustahil. Kemarin gudang yang di Desa Jalegong didatangi oleh Polsek Rancaekek, tapi kembali pindah ke gudang yang lama. Tapi faktanya, seakan-akan aktivitas itu dibiarkan. Saya rasa, Aparat Penegak Hukum tahu, tapi tidak bertindak,” ungkapnya.
Hingga berita ditayangkan Kapolresta Bandung bungkam saat dikonfirmasi awak media. (*/red)