Rekan Sejawat Dokter Astra Tegaskan Dukung dan Dorong Polda Jateng Segera Naikkan Kasus ke Tahap Penyidikan
SEMARANG, SuryaTribun.Com – Kasus dugaan penganiayaan terhadap tenaga kesehatan dr. Astrandaya Ajie (dr. Astra) di Kota Semarang terus mendapat perhatian luas dari kalangan medis.
Sejumlah rekan sejawat dr. Astra menyatakan dukungan moril penuh dan berharap agar penyidik Polda Jawa Tengah (Jateng) segera meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Dalam pernyataan bersama yang disampaikan pada Rabu, 5 November 2025, sejumlah dokter dan tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit di Semarang dan sekitarnya menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut.
Mereka menilai bahwa kasus ini bukan hanya menyangkut pribadi dr. Astra, tetapi juga menyangkut keselamatan dan perlindungan hukum bagi seluruh tenaga kesehatan di Indonesia.
“Kami berdiri bersama dr. Astra. Kami percaya aparat penegak hukum akan menegakkan keadilan secara profesional. Sudah sepatutnya kasus ini segera naik ke tahap penyidikan agar kebenaran dapat terungkap dan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar dr Kwan Krisdi Sebastian, SH, salah satu perwakilan sejawat dr Astra dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 06 November 2025.
“Para tenaga medis juga menekankan pentingnya penerapan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang menjamin perlindungan terhadap tenaga kesehatan dari segala bentuk kekerasan, ancaman, maupun intimidasi saat menjalankan tugas profesionalnya,” imbuhnya.
Sejumlah organisasi profesi kedokteran di Jawa Tengah juga disebut turut memberikan dukungan moral dan siap membantu proses pendampingan hukum bila diperlukan.
Mereka berharap langkah hukum yang tegas dapat menjadi preseden positif bagi perlindungan tenaga kesehatan di masa mendatang.
Selain memberikan dukungan, mereka juga mengkhawatirkan adanya upaya kriminalisasi terhadap tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai alat untuk menekan atau setidaknya untuk negosiasi agar persoalan hukum tidak berlanjut karena mediasi telah menemui jalan buntu.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya rasa aman dan penghormatan terhadap profesi tenaga kesehatan, yang selama ini berada di garda terdepan dalam pelayanan masyarakat. (*/red)
